15 - Sistem Dinamis dan Pemodelan Tutupan Lahan

 Sistem Dinamis dan Pemodelan Tutupan Lahan

Lahan merupakan kata yang sering kita jumpai di kehidupan sehari- hari. Tutupan lahan adalah hamparan daratan yang ditutupi vegetasi berdasarkan analisis citra satelit. Tutupan lahan (Land Cover) merupakan garis yang menggambarkan batas penampakan area tutupan di atas permukaan bumi yang terdiri dari bentang alam dan/atau bentang buatan (UU No.4, 2011). Penutupan lahan dapat pula berarti tutupan biofisik pada permukaan bumi yang dapat diamati dan merupakan hasil pengaturan, aktivitas, dan perlakuan manusia yang dilakukan pada jenis penutup lahan tertentu untuk melakukan kegiatan produksi, perubahan, ataupun perawatan pada areal tersebut (SNI 7645, 2010). Pada umumnya pengelompokan penutupan lahan dilihat berdasarkan peta citra satelit. Tutupan  lahan  dapat  memberikan  informasi untuk  tujuan  pemodelan  dan  memahami  fenomena yang  terjadi  di  permukaan  bumi.Tutupan  lahan  permukaan  bumi telah  mengalami  perubahan  sejak  dahulu  dan  akan terus mengalami perubahan di masa depan. Perubahan Tersebut  terjadi  pada  rentang  skala  spasial  dari  lokal hingga global.


Peningkatan angka urbanisasi mendorong kebutuhan lahan untuk aktivitas manusia, sehingga mengakibatkan dampak negatif karena perubahan tutupan lahan untuk kepentingan manusia. Urbanisasi menyebabkan perubahan tutupan lahan untuk melakukan aktivitas bagi penduduk. Tingkat pertumbuhan pembangunan dan pusat kegiatan ekonomi suatu wilayah dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk suatu wilayah, kemudian akan meningkatkan kebutuhan akan ruang dan lahan. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya prediksi ketersediaan lahan untuk pengendalian lahan terbangun, bagaimana prediksi perkembangan ketersediaan lahan terbangun yang semakin berkurang setiap tahunnya dengan menggunakan model sistem dinamik. Model sistem dinamik ini didasari oleh hubungan pertumbuhan penduduk yang dinamis dan ketersediaan lahan untuk wilayah terbangun (Supriatna, 2014). Pemodelan sistem dinamik ini diharapkan dapat membantu kebijakan penataan ruang yang akan datang.


Pemodelan sistem dinamis (system dynamics) adalah metodologi untuk mempelajari simulasi sistem yang kompleks, biasanya digunakan ketika model analitis resmi tidak ada, atau sulit untuk diterapkan. Penggunaan sistem dinamik diarahkan kepada bagaimana memahami perilaku sistem tersebut sehingga dapat meningkatkan efektivitas dalam merencanakan suatu kebijakan dan pemecahan masalah yang timbul. Model sistem dinamik adalah suatu bentuk yang dibuat untuk menirukan suatu sistem atau gambaran (abstraksi) suatu sistem yang kompleks, dinamis, non linear dan memiliki feedback dengan menggunakan bantuan perangkat simulasi yang dilakukan oleh pemodel dengan menerapkan siklus pemodelan. Pemodelan menggunakan pendekatan sistem dinamis dengan program powersim. Garis besar tahapan penyelesaikan permasalahan dengan pendekatan sistem dinamis; 

1) Perumusan dan Pendefinisian Masalah, 

2) Penyusunan Sistem Konseptual, 

3) Formulasi Model, 

4) Simulasi dan Validasi Model, dan 

5) Analisis Kebijakan atau Keputusan dan Perbaikan.


Supriatna. (2014). Penerapan System Dynamics Berbasis Sistem Informasi Geografis Untuk Model Ketersediaan Lahan Kawasan Estuari Cimandiri, Jawa Barat. Depok: Departemen Geografi FMIPA UI.

Comments

Popular posts from this blog

10 - Daya dukung dan Daya Tampung

13 - Kebencanaan (Bahaya, Kerentanan, Kapasitas dan Risiko)